Minggu, 12 Februari 2017

Arema dan Arema Fans Club PS Arema didirikan pada tanggal 11 Agustus 1987 oleh H. Acub Zaenal dan Ir. Lucky Zaenal. Dari awalnya Arema klub swasta. Pada waktu Arema berdiri Liga Indonesia dibagi dua: liga untuk klub semi-profesional bernama Galatama dan Liga klub Perserikatan. Klub-klub Perserikatan tergantung pada pemerintah daerah untuk dana. Sementara klub Galatama tergantung pada sponsor swasta. Walaupun Arema belum pernah juara selama zaman Ligina, Arema juara Galatama pada tahun 1993. Pada tahun 1994 klub semi-profesional digabungkan dengan klub Perserikatan untuk menjadi Ligina.

Pada tahun 1988 yayasan Arema Fans Club (AFC) berdiri. Ketua pertamanya adalah Ir. Lucky Zaenal. Pada awalnya ada 13 korwil. Setiap korwil adalah pengurus hal suporter Arema di sebuah kampung atau daerah di Malang.

Di artikel “Aremania Junjung Sportivitas” diterbitkan di Bestari, no.156, 2001 diceritakan bahwa menurut suporter Arema, AFC itu sangat individual, yaitu berkaitan dengan hubungan antara suporter dengan suporter lain. Akibatnya AFC terhadap kesulitan mendorong kerukunan suporter. AFC pernah dianggap sebagai yayasan yang terlalu ekslusif maupun kelas menengah untuk diterima oleh kebanyakan suporter Arema.

Sekitar tahun 1994 AFC dibubarkan. Menurut Lucky Zaenal itu karena banyak kesibukan dan soal generasi. Walaupun keadaan tokoh-tokoh AFC pasti mempengaruhi keruntuhan AFC, harus ditanyakan mengapa AFC tidak diteruskan oleh kelompok atau orang baru. Mungin itu tidak terjadi karena sudah jelas bahwa AFC tidak didukung oleh suporter. Barangkali tokoh-tokoh AFC sadar pada fakta itu. Makanya mantan-tokoh AFC langsung terlibat dalam proses mengembangkan nama dan simbol yang akan mempersatukan suporter. Memang tidak semua inisiatif AFC gagal. Harus diingatkan bahwa dengan AFC mulai sistem organisasi suporter yang berdasarkan pada korwil. Korwil-korwil tidak hilang dengan kematian AFC tetapi jumlahnya bertambah. Di samping itu AFC berdiri dalam konteks keras yaitu pada waktu geng-geng pemuda Malang merupakan para suporter Arema.

Brutalisme ke Hooliganisme
Ada dua istilah yang dipakai untuk menggambarkan suporter yang tidak sportif dan membuat kerusuhan: suporter brutal dan hooligan. Artinya dua istilah hampir sama. Perbedaan antara dua istilah itu hanya soal konteks. Istilah hooligan itu berasal di luar konteks Indonesia dan bersifat perbandingan. Istilah suporter brutal lebih sering dipakai dalam konteks Indonesia. Hooligan sama dengan suporter brutal karena yang jelas kegiatannya berdasarkan pada egoisme buruk. Seorang hooligan mau membuat kerusuhan dan kekerasan untuk membesarkan egonya. Seorang hooligan tidak ikut pertandingan untuk menikmati sepak bola tetapi untuk membuat kericuhan. Seorang Hooligan adalah musuh perkembangan sepak bola apalagi komunitas suporter murni. Akhirnya kalau memakai contoh suporter brutal Arema kelihatannya perbedaan antara dua istilah hanya soal konteks.

Suporter Arema menjadi terkenal atas brutalisme antara waktu Arema berdiri dan pertengahan tahun 1990-an. Ada kekerasan antara suporter walaupun Arema menang atau kalah. Pada waktu itu beberapa geng pemuda merupakan para suporter Arema. Setiap kampung memiliki geng sendiri. Yang berikutnya adalah daftar nama geng-geng Malang sama tempat asalnya kalau ada.

Nama Geng Tempat Asal
Aregrek Sekitar Jl. Basuki Rachmat
Arnak (Armada Nakal) Sukun
Anker (Anak Keras) Jodipan
Argom (Armada Gombal) Kidul Dalem
Arpanja (Arek Panjaitan) Betek
Fanhalen (Federasi Anak Nakal Halangan) Claket
SAS (Sarang Anak Setan)
Geng Inggris Kasin Jrot
Ermera
Saga (Sumbersari Anak Ganas)

Geng-geng ini membuat suasana menakutkan di stadion. Tempat pertandingan menjadi kesempatan untuk geng-geng tersebut membuktikan siapa yang paling keras. Persaingan keras antara geng-geng terjadi walaupun semuanya medukung Arema. Jadi semua upaya untuk membuat suporter Arema rukun dan kompak dihalangi. Tawuran terjadi antara suporter Malang dan suporter dari luar tetapi juga di antara para suporter Arema sendiri. Bentrokan tidak terjadi karena provokasi tetapi disebab oleh suasana brutalisme ditimbulkan suporter Malang. Masih diingatkan oleh suporter Arema (dengan malu) bahwa suporter Malang brutal sebelum suporter Surabaya menjadi brutal. Akhinrya, waktu antara 1987 dan pertengahan tahun 1990-an suporter Arema membuktikan bahwa mereka bisa mengimbangi egoisme Hooligan Inggris. Suporter Malang menjadi terkenal sebagai Hooligan Indonesia. Sering selama akhir 1980-an dan awal 1990-an sering ada tawuran antara suporter Surabaya dan Malang. Sayangnya persaingan keras itu antara Bonek dan suporter Arema sulit dibatasi. Di Surabaya orang dari Malang diganggu dan kendaraan yang berplat N (plat Malang) dirusak.

Sementara di Malang kendaraan yang berplat L (plat Surabaya) mengalami hal yang serupa. Pada tahun 1992 ada semacam `sweeping’ menghadapi orang yang berKTP Surabaya. Polisi terpaksa melakukan operasi untuk menghentikan aski brutal itu. Akhirnya permusuhan berkembang antara orang kedua kota Jawa Timur tersebut melainkan antara suporter saja. Lagipula Bonek nama suporter Surabaya menjadi istilah berarti hooligan Indonesia. Jadi kata bonek yaitu yang tidak pakai huruf besar artinya hooligan walaupun Bonek itu berarti suporter Surabaya. Karena persaingan keras itu sering Aremania dan Bonek dianggap sama saja. Khususnya di luar Malang banyak orang yang bersikap bahwa Aremania adalah bonek juga. Banyak orang tidak membedakan antaranya. Selama tahun-tahun itu masyarakat Malang tutup jendela dan mengunci pintu kalau ada pertandingan Arema. Sekarang suporter Arema telah benar-benar maju tetapi terhadap peringatan masyarakat yang menganggap bahwa mereka masih brutal.

Aremania muncul
Pada pertengahan tahun 1990-an geng-geng Malang mulai luntur. Sementara itu istilah Aremania muncul sebagai nama para suporter Arema. Sebetulnya dua fenomena tersebut merupakan perubahan total dalam budaya pemuda Malang yang dikatalisasikan oleh beberapa tokoh. Di artikel `Aremania Mengukir Sejarah Baru’ diterbitkan di Bestari, no. 156, 2001 Gus Nul mantan pelatih Arema menceritakan bahwa walaupun kurang jelas dari mana istilah Aremania itu muncul, nama itu mempersatukan suporter Arema. Secara psichologis persamaan dasar antara Arema dan Aremania membuat suporter merasa bersatu. Kata Aremania bisa dibagi Arema dan Mania. Aremania itu muncul secara spontan dari suporter Malang yang mulai bosan dengan perkelahian geng-geng tersebut. Ada beberapa alasan untuk perubahan itu. Pertama-tama geng-geng mulai luntur karena soal generasi. Anggota geng walaupun masih muda selama akhir 1980-an, di pertengahan 1990-an lebih dewasa. Karena sudah lumayan tua mulai bosan dengan kegiatan geng.

Di samping itu, pada 1994 Ligina yang pertama dimulai dan PSSI mulai mendorong sepak bola Indonesia menjadi lebih profesional. Pemain asing mulai main untuk klub Indonesia. Itu termasuk upaya untuk menaikkan kualitas liga sepak bola. Pemain asing pernah main untuk Arema. Pernah ada pemain dari Afrika, Amerika Selatan, Korea Selatan dan juga Australia. Dari semua ini yang paling terkenal ada pemain dari Negara Chile bernama Rodriguez `Paco’ Rubio. Sekarang menurut suporter Malang dia semacam pahlawan sepak bola Arema. `Paco’ Rubio menembus gol lawan selama putaran Delapan Besar Ligina VI. Di samping itu, selama Ligina VII ada pemain dari Afrika namanya Frank Bob Manuel yang dengan sayang dipanggil `Bobby’ (selama Ligina VIII main untuk klub perserikatan Malang Persema). Selama Ligina VIII Jaime Rojas (mantan pemain Persema) juga berasal dari Chile masuk klub.

Dengan berupaya ke profesionalisme suporter mulai lebih tertarik pada permainan khususnya karena impor pemain luar negeri. Juga ada pemain lokal yang menjadi bintang. Misalnya Ahmad Junaedi selama Ligina VI tetapi setelah itu dia pindah ke Persebaya dan menjadi musuh suporter fanatik. Akhirnya mau kembali ke Arema dia ditolak oleh pengurus Arema. Daripada membeli Junaedi lagi mereka memilih mendidik pemain muda berasal dari Jawa Tengah bernama Johan Prasetyo. Johan Prasetyo telah menjadi bintang Aremaa. Selain Prasetyo ada Aji Santoso, pemain yang berpengalaman itu pernah main untuk timnas Indonesia. Karirnya setelah di Arema ke Persebaya dan kemudian ke PSM Makassar. Akhirnya main untuk Persema sebelum main di Arema lagi.
Dengan impor pemain asing dan perhatian pada pemain profesional orang Indonesia, yang berkembang antara para suporter Indonesia adalah minat pada sepak bola bukan fanatisme terhadap klub saja. Di artikel `Suporter Bergeser Jadi Football Minded’ diterbitkan di Jawa Pos 9 Maret 2002 perubahan sikap suporter digambarkan. Ternyata bahwa para penonton mulai memilih menonton pertandingan menurut suguhan kualitas sepak bolanya. Yaitu penonton mulai memilih pertandingan dengan lawan kualitas sepak bola tinggi. Barangkali suporter Indonesia dipengaruhi tayangan sepak bola dari luar negeri. Suporter mulai menuntut kualitas dari sepak bola Liga Indonesia.

Di samping itu perubahan suporter Malang didorong beberapa tokoh perintis Aremania. Sebenarnya munculnya generasi geng dapat dicegah karena upaya tokoh Aremania. Di artikel `Aremania Sebuah Gerakan Rakyat’ diterbitkan di Kompas, 1 April 2002 diceritakan bahwa suporter didorong oleh tokoh seperti Ovan Tobing, Lucky Zaenal, Iwan Kurniawan, Eko Subekti dan Leo Kailolo untuk menjadi suporter bersatu dan sportif. Pasti mereka sadar bahwa suporter brutal akan merugikan PS Arema, dan kalau klub Arema akan berusaha ke profesionalisme seharusnya suporter juga. Tokoh yang tersebut membantu membangun simbol klub Arema yang telah menjadi simbol suporter juga. Di artikel `Aremania junjung sportivitas’ diterbitkan di Bestari, no 156 2001 bahwa tokoh perintis ini mengusulkan Aremania dijuluki `Macan Putih’ atau `Singa Putih’ karena Arema berdiri pada 11 Agustus yang termasuk zodiak Leo. Kemudian secara spontan ada orang antaranya yang teriak `edan’. Mungkin itu mucul dari bagian belakang istilah Aremania yaitu `mania’. Kata `mania’ berarti edan.


Dari latar belakang nama Aremania dan simbol Singo Edan semacam bahasa Malang berkembang. Kata-kata bahasa Indonesia dan bahasa Jawa terbalik merupakan bahasa Malang atau fenomena Ngalamania. Misalnya Singo Edan menjadi Ongis Nade dan Orang Malang menjadi Genaro Ngalam. Di samping itu arek-arek Malang menjadi Kera-kera Ngalam. Surat kabar Radar Malang itu Jawa Pos-nya Kera Ngalam. Sekitar pertengahan tahun 1990-an suporter Arema mulai berubah. Citra negatif terhadap suporter Arema ada sampai sekarang tetapi selama beberapa tahun yang lalu Aremania pernah diakui sebagai suporter Indonesia terbaik.

Pada waktu ribuan suporter ke Jakarta untuk putaran Delapan Besar Ligina VI Ketua Umum PSSI Agum Gumelar terkesan oleh penampilan suporter Arema di Stadion Senayan. Dia mengakui Aremania sebagai suporter kreatif, sportif dan atraktif. Di samping itu PSSI pernah mengundang Yuli Sugianto (dirigen suporter Arema) untuk mewakili suporter Indonesia. Selama Ligina VII sering diakui oleh suporter klub lain sebagai guru suporter lain. Pada Januari tahun 2001 di Tangerang, suporter mengucapkan selamat datang kepada Aremania dan sesudah ada insiden lemparan terhadap Aremania mereka mengucapkan termima kasih karena Aremania tidak terpancing oleh oknum provokator Tangerang. Pada Juli tahun itu diakui oleh suporter Solo sebagai `guru hebat’.

Lagipula kemajuan Aremania mempengaruhi keadaan di Malang. Selama waktu krismon, Malang tenang walaupun dimana-mana di Jawa telah kacau. Itu karena pemuda Malang telah merasa bersatu sebagai Aremania dan tidak ingin membuat kerusuhan di kotanya. Katanya ada suporter Solo yang mengirim sepasang bh dan celana dalam perempuan ke Aremania agar mengucapkan Aremania para penakut. Namun Aremania tidak mudah dipancing. Yang jelas dalam lingkungan suporter sepak bola telah dianggap maju dari masa dulunya. Lagipula mereka dianggap perintis suporter di Indonesia. Namun proses ini mulai lebih dari 5 tahun yang lalu dan Aremania sampai tahun 2001 berjuang untuk menghapus sisa-sisa brutalisme.

Sisa-sisa Brutalisme
Aremania tidak langsung berhasil dalam perjuangan untuk menghapus citra suporter brutal. Sampai tahun 1999 ada bentrokan antara suporter di Malang tetapi khususnya dengan Bonek. Keadaan kacau hampir tidak bisa dicegah aparat keamanan. Persaingan keras antara suporter Malang dan Surabaya terjadi selama ada kesempatan Arema melawan Persebaya. Akibatnya di Malang suporter Surabaya harus dilarang masuk Malang supaya mencegah insiden yang tidak diinginkan.

Pengurus Arema pernah minta pertandingan Arema versus Persebaya diadakan di luar Malang agar tidak ada tawuran. Namun ini diprotes Aremania yang menuntut bahwa pertandingan Arema tetap milik masyarakat Malang. Namun tahun-tahun tersebut harus dibedakan dari zaman geng-geng. Mungkin tahun-tahun yang berikut kelunturan geng-geng Malang bisa dianggap sebagai waktu peralihan. Sampai tahun 2001 ada insiden yang terjadi di luar Malang. Salah satu contoh konflik antara suporter Malang dan Surabaya adalah tragedi Sidoarjo yang terjadi pada bulan Mei tahun 2001.

Tragedi Sidoarjo
Pada Ligina VII Aremania mendukung tim kesayangannya di pertandingan away. Arema melawan Gelora Putra Delta (GPD) di Sidoarjo. Soalnya tiga kelompok suporter mucul di stadion Delta: Deltamania, Aremania dan Bonek. Karena jarak antara Surabaya dan Sidoarjo jumlah sedikit suporter Surabaya datang untuk menjenkelkan suporter Arema. Tiga kelompok ini dibagi supaya tidak ada bentrokan. Aremani menempati sektor utara sementara Bonek dan Deltamania ada di tribun VIP. Pertama-tama sebelum pertandingan mulai sekitar jam 14. 15 ada lemparan batu dari luar stadion. Dua suporter Arema terluka dan Aremania menuntut bahwa tempat di luar stadion khususnya sekitar sektor utara diamankan. Di samping itu Aremania dimarahkan kabar bahwa dua mobil Aremania dirusak. Pada jam 15.10 lemparan batu antara sektor utara dan tribun timur mulai. Polisi terhadap kesulitan membatasi lemparan karena Bonek dapat sumber batu dari luar stadion.

Pada jam 16.00 pertandingan sepak bola dimulai. Pada jam 16.20 aparat keamanan megeluarkan tembakan peringatan untuk menghentikan lemparan. Pada menit ke-29 pertandingan harus dihentikan karena suporter masuk lapangan dan kerusuhan mulai terjadi di luar stadion. Aremania harus dievakuasi oleh aparat keamanan. Akhirnya 15 orang terluka, 7 mobil dan 2 sepeda motor dirusak. Juga stadion Delta dihancur dari aksi lemparan dan bentrokan yang berikutnya. Reaksi Aremania penuh dengan kesedihan terhadap tragedi Sidoarjo. Para suporter Arema merasa mereka salah dipersalahkan untuk tragedi Sidoarjo walaupun Bonek adalah provokator. Pak Marheis salah satu korwil Aremania yang dianggap oleh sebagian suporter sebagai tokoh yang memperbolehkan ketertiban antara korwil-korwil tidak bisa menahan tangisnya setelah insiden Sidoarjo.

Ovan Tobing seorang perintis Aremania setelah tragedi itu berpendapat bahwa tragedi di Sidoarjo merupakan pelajaran untuk PSSI. Pada waktu Arema main di Malang Aremania membawa spanduk yang protes disalah untuk kejadian di Sidoarjo. Sayangnya bahwa insiden seperti itu menegaskan citra Aremania sebagai suporter brutal karena dalam insiden itu Aremania sebetulnya di kedudukan sulit. Pertama-tama mereka dilempari dari luar stadion. Lagipula mereka terhadap Bonek yang siap dengan sumber batu dari luar stadion.











Aremania diserang di Jogja: Selain masalah Bonek ada kelompok lain yang iri pada Aremania jadi mencoba memancingnya. Pada bulan Oktober tahun 2001 Aremania diundang ke pertadingan di Jogjakarta. Di Jogja Aremania diserang. Seperti di Sidoarjo ada lemparan batu dari luar stadion. Aremania terpaksa masuk lapangan untuk menghindari lemparan dari luar stadion. Pertandingan dihentikan dan harus dimain hari berikutnya di tempat yang dirahasiakan. Slemania, para suporter Jogja pada umumnya sangat malu pada penyerangan itu. Mereka mulai menyanyi dengan gaya Aremania:

“Maaf?maaf?maaf Aremania
Maafkan kami atas kejadian ini”

Pada umumnya ada persahabatan antara Aremania dan para suporter lain tetapi kadang-kadang ada oknum kelompok yang mencoba memancing Aremania. Dan jarang Aremania terpancing dengan mudah. Selama Ligina VIII tidak ada masalah bentrokan kalau suporter lain datang ke Malang. Aremania membuktikan bahwa telah sportif. Suporter apalagi pemain saja butuh sportivitas.

Setelah kejadian seperti di Jogja Aremania janji mereka tidak akan membalas dendam kalau suporter Sleman datang ke Malang. Korwil Cilewung juga mendorong Aremania untuk tidak membalas dendam Bonek. Dia sadar bahwa kalau membalas dendam pasti tidak akan dibedakan dari Bonek. Harus diakui walaupun lama berjuang dengan sisa-sisa brutalisme Aremania telah agak berhasil dalam tugasnya.

Suporter Arema bersemangat kepada tim kesayangannya tetapi juga kepada negara Republik Indonesia. Dengan kompak suporter Arema sebelum permulaian pertandingan menyanyi lagu nasionalis `Padamu Negeri’. Lagu itu dinyanyi suporter dengan bangga. Nasionalisme merupakan salah satu aspek dasar suporter Arema.

Aremania mendukung Arema tetapi akhirnya semua maupun suporter tim lawan bersaudara. Malang aman karena persaudaraan itu. Lagipula Malang lepas daripada masalah pertentangan kesukuan atau konflik agama yang timbul di mana-mana di Indonesia. Aremania berpendapat bahwa kalau Malang bisa begitu rukun, mengapa negara Indonesia belum bisa seperti itu? Yang jelas persatuan Aremania muncul secara alami dan karena itu ada sikap positif terhadap persatuan negara Indonesia










































http://sekedar-tahu.blogspot.co.id/2010/01/sejarah-terbentuknya-aremania.html

7 SUDUT MALANG TEMPOE DULU

ilovemalang – Sudut-sudut kota malang tempo doeloe sampai sekarang tetap menyimpan sejuta pesona dan ceritanya tersendiri.
Kota malang adalah kota yang indah baik di masa lalu sampai sekarang. Mulai dari kota pendidikan, kota wisata, kota kuliner…. dan masih banyak lagi. Dibalik semua keindahannya ada cerita dari masing-masing sudut kota malang. Menyambut adanya Malang Kembali atau Malang Tempo Doeloe ilovemlg memberikan informasi spesial tentang malang di masalalu. Langsung aja yuk kita bahas…….

Alun-alun Merdeka Kota Malang

alun-alun-malang-tempo-dulu via mediacenter ilovemlg | ilovemalang
alun-alun-malang-tempo-dulu via mediacenter ilovemlg | ilovemalang
Alun-alun merdeka kota malang yang kita tahu sekarang sangat berbeda dengan jaman doeloe, baik dari fungsi dan tampilannya ker. Menurut Cerita sejak jaman kerajaan singasari alun-alun ini berfungsi bukan hanya sebagai taman biasa, namun juga menjadi halaman ibukota negara yang sakral. Di jaman kolonialisme kota malang sebagai kota administrasi membuat perkembangan dari sisi pembangunan seperti gereja, hotel, dan pemerintahan bertebaran disekitar alun-alun ini. Saat ini alun-alun merdeka adalah salah satu tempat ternyaman di kota malang untuk bersantai bersama keluarga, gimana menurut umak?

Jalan Oro-oro Dowo

oro2dowo-kayutangan via mediacenter ilovemlg | ilovemalang
oro2dowo-kayutangan via mediacenter ilovemlg | ilovemalang
Jalan ini termasuk kawasan elit untuk orang Eropa di kota malang ker….. Tepatnya pada tahun 1914 penduduk kota Malang terdiri dari tiga golongan yaitu, Pribumi, Eropa, dan Timur. Wilayah dibagi berdasarkan tiga golongan tersebut, Orang-orang Eropa penyebarannya berada di barat daya alun-alun merdeka malang. Hayo, mosok pangling karo daerah iku umak?

Stadion Gajayana Malang

malang1950-stadion-gajayana ilovemlg | ilovemalang
malang1950-stadion-gajayana ilovemlg | ilovemalang
Nawak-nawak lek gak kenal stadion iki kebacut ker. Pernah menjadi markas dua tim besar asal kota malang Persema dan Arema, Stadion ini sampai saat ini masih eksis dan semakin cantik. Dipugar beberapa kali, stadion ini menjadi saksi bisu berkembangnya kota malang dari tempo dulu ke era masa kini. Tembok e tambah ruwud ya ker?

Masjid Jami’ 

malang jami ilovemlg | ilovemalang
Ya masjid yang sekarang besar dan megah itu salah satu saksi bisu berkembangnya kota malang, dari jaman kolonialisme sampai modern. Masjid Jami’ Malang dibangun 1872-1875, sangat tua sekali tentunya di tahun ini ker…. bagaimana menurut umak?

Gereja Kayoetangan

gereja kayoetangan ilovemlg
gereja kayoetangan ilovemlg
Nama gereja ini sebetulnya adalah Gereja Katolik Hati Kudus Yesus cuma memang lebih dikenal dengan Gereja kayutangan ini memiliki nilai historical. Gereja Kayutangan ini telah menjadi saksi eksistensi umat Katolik sejak masa kolonial Belanda di Malang. Salah satunya yakni dengan kehadiran pengembara Hati Kudus Yesus (HKY) yang sudah ada sejak tahun 1987. Masih tetap sama ya ker bangunannya?

Kantor Balaikota Malang

Balaikota malang terbakar ilovemlg
Balaikota malang terbakar ilovemlg
Mungkin bukan hanya bandung yang pernah menjadi lautan api, Malang juga pernah mengalaminya. Pada tanggal 29 Juli 1947 Belanda menyerbu Malang yang dikenal sebagai Agresi Militer Belanda I. Sebelum tentara Belanda memasuki kota, gedung balaikota sudah dibumihanguskan oleh para pejuang. Bukan gedung balaikota saja yang dihancurkan, gedung-gedung penting lainnya meliputi seribu bangunan turut dibakar. Baru setelah perang kemerdekaan gedung Balaikota Malang kembali dibangun. Umak kudu Bangga Karo jasa pahlawan ker…. 🙂

Alun-alun Bundar Balaikota Malang (TUGU)

peresmian alun-alun tugu via blog.ub/idhamaya | ilovemlg

Awalnya hanya taman bundar yang dibentuk oleh gubernur belanda Jenderal Jaan Pieter Zoen Coen. Kemudian, setahun setelah kemerdekaan Indonesia hasil KMB di belanda, masyarakat Malang mendesak untuk merubah struktur pemerintahan daerahnya. Pada saat itu pula diletakkan batu pertama pertanda dibangunnya Monumen Tugu yang ditandangani oleh Mr. Soekarno dan A.G. Suroto. (by mediacentermalang)
Sudah 7 ya?
Malang itu kota indah dan bersejarah, dan syukur beberapa peninggalan sejarah masih kita temui baik di museum kota malang, ataupun bangunan-bangunan kuno saksi bisu yang bertebaran di jalanan kota malang. Semoga masih tetap terjaga hingga anak, cucu, cicit kita nanti, terutama bahasa ngalam e ker…… kudu diajari cek Itreng….. yo gak?
Jika ada informasi yang kurang tepat, tim ilovemlg menerima masukan dan me mohon maaf atas kesalahan informasi tersebut. Nantikan info 7 ala ilovemlg disetiap minggunya ya ker, dan pantengin terus ilovemlg tiap harinya untuk informasi terbaru tentang malang.

Cara Mengedit Video Dengan Memotong Dan Menggabungkan Video -

 - Dalam  mengedit video ada bermacam-macam salah satu yang banyak di lakukan oleh para pemula adalah seperti merubah format video, memotong video, menggabungkan video, merubah suara volume video, bahkan merubah gambar yang ada di video, dan lain sebagainya yang masih banyak lagi.  Untuk mengedit Audio memang lebih mudah daripada mengubah video karena video adalah gabungan antara gambar dan suara sehingga terkesan lebih banyak waktu yang di butuhkan. Namun bagi yang gemar mengedit video ternyata mudah untuk dilakukannya asalkan ada alat bantu yang bisa sobat gunakan. untuk memotong dan menggabungkan video satu dengan video yang lainnya. sobat bisa menggunakan software yang gratis saya yakin untuk bisa menggunakan software ini tidak dibutuhkan waktu yang lama karena software ini di disain untuk para pemula seperti saya atau mungkin sobat. banyak sekali software yang bisa sobat gunakan untuk membantu pekerjaan mengedit video namun disini saya memberikan tutorial dengan program populer yaitu videopad yang bisa sobat download dengan gratis. untuk lebih lengkap silahkan simak panduan memotong dan men join video di bawah ini. mengedit video itu sangat banyak macam teknik yang digunakan namun panduan dasar ini semoga bisa memberikan sobat sedikit wawasan bagi sobat yang mungkin baru mengawali mengedit video. silahkan di coba.

Contoh Cara Mengedit Video Sendiri untuk Pemula    

  1. Install program yang akan di gunakankan untuk mengedit video sobat bisa mendowload programnya disini atau lewat sini. install  programnya dengan select all kemudian klik finish.
    Cara Mengedit Video
  2. Silahkan drag video yang dari komputer sobat ke dalam kolom pada nomer 1, kemudian tarik / Drag video nya ke timeline( kolom nomer 2). sehingga akan muncul barisan gambar video yang siap untuk di cut / potong di area yang sobat inginkan.  
    cara memotong video
  3. Jika sobat ingin memotong video sobat bisa melihat garis merah cara memotongnya adalah dengan mengklik garis merah tersebut tahan dan arahkan garis tersebut ke kanan atau kekiri sehingga akan membentuk area yang berwarna hijau, lihat gambar 1, dan untuk menghapus area tersebut klik kanan pada mouse pilih Delete selected region gambar 2.    
    cara menggabungkan video
     
  4. Jika sobat hendak menggabungkan video sobat bisa menambah video baru dan letakkan / drag video dari komputer tadi lalu tarik (klik video tahan dan letakkan ke area timeline sebelah video yang lain sehingga video berjejer lihat pada nomer 2 video  tersebut sudah tergabung dengan video pertama. 
    cara memotong dan menggabungkan video
  5. Jika sudah selesai mengedit video langkah terakhir adalah menyimpan video menjadi format video yang di inginkan misalka saja format 3GP, FLV, AVI, MKV, MP4 dan lain-lain. caranya bisa dengan memilih file dan klik export video
    cara mengedit memotong menggabungkan video
  6. Pada bagian ini sobat bisa memilih bagian yang penting yang bisa sobat lihat keterangan nya di bawah gambar ini.
    mengedit video dengan mudah
    Keterangan gambar : 
      1. Tempat output folder / tempat video yang sudah selesai di proses
      2. Pilihan Format Video populer
      3. Resolution atau ukuran yang menunjukkan banyaknya pixel yang terdapat pada suatu layar. Semakin besar ukuran resolusi dapat diartikan semakin banyak juga konten yang dapat ditampilkan pada suatu layar
      4. Frame lebar dan panjang  ukuran video
  7. Tunggu proses export video dan lihat video tersebut di output folder (cara pada nomer 6 gambar 1 ) 
    mengedit video sendiri
Berikut tadi cara mengedit video sendiri dengan tutorial dasar untuk seseorang yang baru mengawali mengedit video, sebenarnya di sini sobat bisa berekplorasi sendiri misalkan dengan mengedit suara yang ada di video, menambahkan text di video, menambahkan suara  dengan suara recording, dan lain sebagainya. jangan lupa baca artikel tentang tips trik video yang lainnya seperti merubah format video,  cara membuat video dari foto, atau cara agar video bisa di putar di DVD player dengan mudah untuk pemula. oke selamat mencoba dan semoga lancar dan sukses. terima kasih
 http://blogfacebookemail.blogspot.co.id/2014/11/cara-mengedit-memotong-menggabungkan-video.html

Minggu, 05 Februari 2017

ASAL USUL PERMUSUHAN AREMA VS BONEK

bonek vs aremania
oke sam kalo sebelumnya ane sudah jelaskan asal usul berdirinya arema dan juga asal berdirinya kota malang tempo doeloe sekarang ane berikan sedikit informasi tentang asal mula oerseteruan BONEK vs AREMABerdirinya Armada 86 hingga berevolusi
menjadi PS Arema pada tahun 1987
membuat konflik semakin memanas.Dalam
kompetisi Perserikatan, Persema dan
Persebaya sudah memanaskan suhu
konflik antar-suporter di Jawa Timur. Dengan hadirnya Arema yang mengikuti
kompetisi Galatama, suhu itu kian memanas
dengan rivalitas Arema dan Niac Mitra
Surabaya. Semifinal Galatama tahun 1992
yang mempertandingkan PS Arema
Malang melawan PS Semen Padang di stadion Tambaksari Surabaya
menghadirkan awalan baru sejarah konflik
Aremania-Bonek.

Arek Malang (saat itu
belum bernama Aremania) membuat ulah
di Stasiun Gubeng pasca kekalahan Arema
Malang dari Semen Padang. Kapolda Jatim saat itu akhirnya mengangkut mereka
dalam 6 gerbong kereta api untuk
menghindari kerusuhan dengan Bonek.
Kejadian di Stasiun Gubeng itu membuat
panas Bonek yang ada di Surabaya.
Tindakan balasan mereka lakukan dengan mencegat dan menyerang rombongan
Aremania pada akhir tahun 1993 saat akan
melawat ke Gresik. Peristiwa ini dibalas oleh
Aremania pada tahun 1996 dengan
melakukan lawatan ke Stadion Tambaksari
dengan pengawalan ketat DANDIM. Keberanian Aremania untuk hadir di
Stadion Tambaksari kala pertandingan
Persebaya melawan Arema saat itu telah
membuat Bonek tidak bisa berbuat apa-
apa dan harus menahan amarah mereka
dengan cara menghina Aremania lewat kata-kata saja. Hal ini karena pertandingan
tersebut disaksikan oleh para petinggi PSSI
dan gubernur Jawa Timur saat itu, serta
pengawalan ketat DANDIM kota Malang
terhadap Aremania. Bagi Aremania, hal ini
sudah sangat mempermalukan Bonek dengan datang langsung ke jantung
pertahanan lawan sembari menunjukkan
kesantunan Aremania dalam mendukung
tim kesayangan. Semenjak itulah tidak ada
kata damai dari Bonek kepada Aremania,
dan Aremania sendiri juga menyatakan siap untuk melayani Bonek dengan kekerasan
sekalipun. Kejadian ini dibalas oleh Bonek di
Jakarta pada tahun 1998. Tanggal 2 Mei
1998 dimana Aremania akan hadir dalam
pertandingan Persikab Bandung vs Arema
Malang, Aremania yang baru turun dari kereta di Stasiun Jakarta Pasarsenen
diserang oleh puluhan Bonek. Ketika itu
rombongan Aremania yang berjumlah
puluhan orang menaiki bus AC yang sudah
disiapkan oleh Korwil Aremania Batavia. Di
tengah jalan, belum jauh dari Stasiun Pasar Senen tiba-tiba bus yang ditumpangi
Aremania dihujani batuan oleh Bonek.
Untuk menghindari jatuhnya korban,
rombongan Aremania langsung turun dari
bus untuk melawan Bonek yang
menyerang mereka. Bahkan Aremania sampai mengejar-ngejar Bonek yang ada di
Stasiun Pasarsenen. Tindakan Aremania ini
mendapat applaus dari warga setempat,
sehingga Bonek harus mundur
meninggalkan area Stasiun Pasarsenen.
Kondisi rivalitas yang begitu panas antara Aremania dan Bonek membuat keduanya
menandatangi nota kesepakatan bahwa
masing-masing kelompok suporter tidak
akan hadir ke kandang lawan dalam laga
yang mempertemukan Arema dan
Persebaya. Nota kesepakatan yang ditandatangani oleh Kapolda Jatim
bersama kedua pemimpin kelompok
suporter tersebut ditandatangani di Kantor
Kepolisian Daerah Jawa Timur pada tahun
1999. Semenjak tahun 1999, maka kedua
elemen suporter ini tidak pernah saling tandang dalam pertandingan yang
mempertemukan kedua klub kesayangan
masing-masing. Tetapi nota kesepakatan itu
tidak mampu meredam konflik keduanya.
Tragedi Sidoarjo yang terjadi pada bulan
Mei 2001 menunjukkan masih adanya permusuhan kedua elemen ini. Kala itu
pertandingan antara tuan rumah Gelora
Putra Delta (GPD) Sidoarjo melawan
Arema Malang di Stadion Delta Sidoarjo
dalam lanjutan Liga Indonesia VII. Karena
dekatnya jarak Surabaya-Sidoarjo membuat sejumlah Bonek hadir dalam
pertandingan tersebut. Menjelang pertandingan dimulai, batu-batu
berterbangan dari luar stadion menyerang
tribun yang diduduki oleh Aremania. Kondisi
ini membuat Arema meminta kepada
panpel untuk mengamankan wilayah luar
stadion. Karena lemparan batu belum berhenti membuat Aremania turun ke
lapangan, sementara di luar stadion justru
terjadi gesekan antara Bonek dengan
aparat. Turunnya Aremania ke lapangan
pertandingan membuat pertandingan
dibatalkan. Terdesaknya aparat keamanan yang kewalahan menghadapi Bonek
membuat Aremania membantu aparat
dengan memberikan lemparan balasan ke
arah Bonek. Aremania pun harus
dievakuasi keluar stadion dengan truk-truk
dari kepolisian. Kejadian rusuh yang berkaitan antara Aremania dengan Bonek
masih berlanjut pada tahun 2006.
Kekalahan Persebaya Surabaya atas
Arema Malang di stadion Kanjuruhan dalam
laga first leg Copa Indonesia membuat
kecewa Bonek di Surabaya. Seminggu kemudian, kegagalan Persebaya Surabaya
mengalahkan Arema Malang di stadion
Gelora 10 November Tambaksari Surabaya
membuat Bonek mengamuk. Laga yang
berkesudahan 0-0 ini harus dihentikan
pada menit ke-83 karena Bonek kecewa dengan kekalahan Persebaya dari Arema
Malang. Kekecewaan ini mereka
lampiaskan dengan merusak infrastruktur
stadion, memecahi kaca stadion, dan
merusak beberapa mobil dan kendaraan
bermotor lain yang ada di luar stadion. ANTV yang menayangkan pertandingan
tersebut meliputnya secara vulgar, bahkan
berkali-kali menunjukkan gambar rekaman
mengenai mobil ANTV yang dirusak oleh
Bonek. Aremania menyikapi hal ini dengan
menyerahkannya secara total kepada pihak berwajib dan PSSI. Rivalitas
keduanya tidak hanya hadir lewat
kerusuhan dan peperangan, tetapi juga
dengan nyanyian-nyanyian saat
mendukung tim kesayangannya.
Bonekmania, di kala pertandingan Persebaya melawan tim manapun, pasti
akan menyanyikan lagu-lagu yang
menghina Arema dan Aremania. Lagu-lagu
yang menyebutkan Arewaria, Arema Banci,
Singo-ne dadi Kucing, dan beberapa lagu
lain kerap mereka nyanyikan di Stadion Gelora 10 November Tambaksari
Surabaya. Hal yang sama juga dilakukan
oleh Aremania, dimana lagu-lagu anti-
Bonek juga mereka kumandangkan kala
Arema menghadapi tim lain di Stadion
Kanjuruhan. Bahkan persitiwa terbaru adalah tersiarnya kabar mengenai
dikepruknya mobil ber-plat N ketika malam
tahun baru di Surabaya oleh pemuda
berkaos hijau (oknum Bonek?) Atmosfir Malang – Surabaya Seperti yang ditulis oleh Feek Colombijn
dalam View from The Periphery: Football in
Indonesia, dimana ia menyebut bahwa
dinamika suporter di Indonesia sangat
dipengaruhi oleh kebudayaan Jawa. Kultur
Jawa yang mengutamakan keselarasan dalam harga diri, dimana penolakan yang
amat sangat terhadap hal yang bisa
mempermalukan diri sendiri, menjadi faktor
utama konflik antar suporter di Indonesia.
Kultur Jawa yang menghindar dari konflik
dan tidak mau dipermalukan menjadi semacam dari anti-thesis dari sepakbola
yang harus siap sedia untuk dipermalukan.
Tetapi kultur Jawa pula yang memicu reaksi
apabila penghinaan itu terjadi di depan
umum dan sangat memalukan, maka
ekspresi kemarahan dan anarkisme yang muncul untuk menjaga wibawa dan harga
diri. Kondisi ini yang memicu atmosfir panas
Malang–Surabaya. Geng pemuda asal
Malang yang dibantai oleh Bonek di tahun
1967 memicu perasaan dendam dari Arek
Malang. Belum lagi persoalan rivalitas “number one”, dimana dalam level propinsi
posisi Malang masih dibawah Surabaya.
Sifat tidak terima Arek Malang menjadi
nomor dua dibawah Arek Suroboyo ini
membuat keduanya susah berjabat tangan.
Persaingan atas dasar pride ini berlanjut pasca melorotnya prestasi Persema
Malang, dimana Arema mengambil alih
posisi rivalitas Malang-Surabaya tersebut.
Pergulatan harga diri ini terlihat jelas ketika
Aji Santoso pindah dari Arema ke
Persebaya, akhirnya Aji Santoso pun dianggap pengkhianat oleh Aremania.
Ketika Aji Santoso ingin kembali ke Malang,
ia pun harus melalui begitu banyak tim
sebelum akhirnya mengakhiri karirnya
bersama Arema Malang. Ahmad Junaedi
pun menjadi korban rivalitas Aremania- Bonek. Ketika Ahmad Junaedi sudah
menjadi bintang sepakbola nasional dan
dibeli Surabaya, maka ketika Persebaya
menawarkan Ahmad Junaedi untuk
kembali ke Arema pun ditolak oleh
Aremania. Akhirnya Arema pun lebih memilih untuk mengasah bakat Johan
Prasetyo daripada memakai tenaga Ahmad
Junaedi . Dalam hal simbol pun tantangan
kepada Bonek juga dikumandangkan.
Dengan pemilihan simbol singa
menunjukkan bahwa di belantara Jawa Timur Arema ingin menjadi nomor satu,
diatas Ikan Sura dan Buaya. Arema
menjadi identitas resistensi daerah terhadap
pusat (Surabaya) , dimana melalui dialek
jawa timur dengan tatanan huruf yang
dibalik pada osob kiwalan khas Malang seolah menunjukkan bahwa Arema
menjadi identitas kultural masyarakat
Malang. Selain itu Arema juga merupakan
pemersatu warga kota Malang yang
sebelumnya terpecah pada beberapa
desa/wilayah/daerah. Arek Malang selalu berusaha membedakan dirinya dengan
arek Suroboyo. Ketika arek Suroboyo itu
bondho nekad, maka arek Malang itu
bondho duwit. Ketika Bonek itu suka
membuat kerusuhan, maka Aremania ingin
menyebarkan virus perdamaian. Konflik identitas juga menjadi lahan rivalitas kedua
kubu suporter besar Jawa Timur ini.






https://axellramadhan.wordpress.com/2013/05/16/asal-mula-perseteruan-bonek-vs-arema/






PENGGAGAS MALANG GRAFFITI > NGACHO

Rata-rata anggota Ngaco adalah pemuda berusia 18-23 tahun. Penampilan mereka terkesan semaunya. Tidak terikat aturan dan bebas berekspresi. Ciri khasnya, sepatu kets, celana ketat yang mengecil di pergelangan kaki, dan kaus oblong bertuliskan nama band underground.
Tak lupa bungkus jaket hip hop untuk melawan dinginnya malam kala mereka beraksi. Rambut dimodel semaunya: Japanese Punk, asimetris, geometrik, atau terserah pemiliknya.
Jumat (27/6) malam lalu, Enot, Abe, dan Cla, tiga di antara mereka terlihat bergaya Harajuku (model penampilan bebas ala remaja di Jepang).
Sementara JJ, sang koordinator lebih rapi. Ia gunakan jaket hitam, celana kain, potong cepak, dan sepatu sport. Mereka tengah berkumpul di sebuah warung di kawasan pusat jajanan Pulosari Kota Malang.
“Kebetulan gak ngebomber (istilah menggambar graffiti di tembok) ya begini,” ungkap JJ yang alumnus SMK 5 ini.












Soal identitas, para bomber (pelukis graffiti) ini memang sengaja ditutup. Mereka hanya mau diekspos memakai nama beken atau nama jalanan. Enot, Abe, Cla, dan JJ adalah nama beken mereka. Sementara Sleeck, Abe One, Dcl dan PD Monster adalah nama jalanan mereka masing-masing.
Soal nama asli dan domisili, mereka meminta tidak dikorankan. Sebab ini berhubungan dengan aktivitas mereka yang sebelumnya melakukan vandalisme (membuat tulisan atau gambar liar di tembok jalanan).
Selain itu, mereka sebenarnya menikmati dobel identitas yang mereka gunakan. Identitas pribadi dan identitas jalanan.
Menurut JJ, bagi banyak orang, vandalisme sering membuat geregetan. Sebab istilah vandalisme identik dengan gambar graffiti tanpa izin. Sasarannya pun semaunya para bomber. Bisa tembok milik pemerintah, tembok milik perusahaan, tembok kampung atau tembok perseorangan. Dampak kejengkelan orang lain itulah yang dihindari mereka dengan tidak membuka identitas asli.
Bahkan untuk kepentingan pemotretan koran ini, mereka meminta untuk berpose mengenakan masker atau penutup wajah.
“Kadang teman kita di kampung atau guru sekolah tidak tahu kalau kita ini yang membuat graffiti di banyak tembok Kota Malang,” ungkap Cla.
“Saya pernah dikejar satpam Playground Matos sampai nyebur got. Pas ngebomber tembok playground tanpa izin setahun lalu.
Makanya identitas harus kami sembunyikan,”sambung Enot.
Cla pernah ditangkap aparat kepolisian Polresta Malang saat menggambari tembok TMP Suropati, Jalan Bandung. Sepeda motornya diangkut polisi ke mapolresta. Akibat aktivitas vandalisme itu, dia pun harus “berdamai” Rp 200 ribu dengan oknum.
“Dulu kami dikejar-kejar polisi atau satpam. Masa sekarang ngaku,”ungkap remaja 18 tahun ini.



Komunitas Ngaco punya peran besar dalam memasyarakatkan graffiti di kalangan remaja Kota Malang. Sebelum tahun 2006, di saat tembok-tembok masih beku, masing-masing anggota Ngaco meluapkan ekspresi mereka. Dengan melakukan tagging (graffiti tulisan identitas) atau vandalisme tulisan dan gambar, mereka memberikan warna pada tembok-tembok (istilahnya spot) itu.
Grafiti, seperti dalam Wikipedia, adalah kegiatan seni rupa yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk, dan volume untuk menuliskan kalimat tertentu di atas dinding. Alat yang digunakan biasanya cat semprot kaleng (aerosol). Berbeda dengan mural yang berupa gambar atau lukisan ditembok yang lebih banyak menggunakan cat kayu, cat besi, cat tembok dan kuas.
Komunitas beranggotakan tujuh personel ini terbentuk 9 April 2006 lalu. Kebetulan Jumat malam itu, hanya empat orang yang bisa berkumpul. Dengan berbagai latar belakang anggotanya (saat itu semuanya masih duduk di bangku SMA/SMK), mereka bisa menyatu. Kegemaran dan hobby mereka ber-graffiti bisa mempertemukan satu dengan lainnya.
Peran situs http://www.tembokbomber.com ikut mempertemukan mereka. Situs itu adalah forum pelaku graffiti se-Indonesia. Mereka semua adalah membernya. “Kita semua kan pernah upload ke tembokbomber. Kenal di dunia maya, lalu kami bertemu dan bentuk komunitas Ngaco,” ungkap JJ.
JJ sendiri terjun ke dunia graffiti karena senang musik hip-hop. Salah satu unsur musik ini adalah graffiti di tembok. Korban pertamanya adalah tembok di milik tetangga di kampungnya. Sedangkan Enot terinspirasi dari kegemarannya melihat aktivitas komunitas skate board. Dinding kamarnya jadi spot pertama untuk berekspresi. Selanjutnya tembok Pemerintah Kota Malang di tempat-tempat umum jadi korban.

Sementara Abe terpikat graffiti karena keseringannya memainkan game Tony Hawk’s di PS-2 (game bertema skater). Dan Cla terinspirasi dari gambar dan foto-foto soal graffiti. Tembok pasar Dinoyo yang jadi media ekspresi bebas untuk kali pertamanya.
“Saat di jalanan, cat semprot beli sendiri. Modal tidak apa-apa tapi puas,” ungkap Abe yang kini tengah menunggu ujian masuk perguruan tinggi ini.
Enam bulan terakhir ini, mereka mengaku mulai dewasa dalam mengembangkan aktivitas graffiti di Kota Malang. Mereka mulai jenuh dengan aktivitas vandalisme dan mulai mengarah pada graffiti komersial (jasa menggambar). Mulai dari graffiti di rolling door, tembok kosong perumahan, hingga kamar remaja.
Agar tetap bisa berekpresi di jalanan, tetapi tidak menganggu properti orang lain, mereka kini memilih jalan graffiti legal. Caranya, dengan mengajukan izin ke pemilik properti. Idur, salah seorang dari mereka ditunjuk sebagai tim sukses dan petugas survei spot. Idur harus izin ke RW, kelurahan, atau pihak pemilik properti. Kalau oke, maka para bomber pun bisa beraksi dengan legal.
“Contohnya ya di Stasiun Blimbing tiga minggu lalu,” kata Idur.
“Itu semua legal,” imbuh karyawan distribusi aksesoris ponsel ini.
Para personel Ngaco pun membentuk komunitas lebih besar yang diberi nama Must. Komunitas ini untuk mengumpulkan para bomber junior yang kini banyak bermunculan. Tujuannya agar para bomber tidak saling merusak karya sesama bomber. Tujuan lain, kalau bisa, karya graffiti yang diciptakan malah bisa memperindah penampilan kota.
Peran Idur cukup besar. Dia harus mencarikan spot-spot kosong untuk ekpresi bomber yang kini sudah mencapai 25 kru (sebutan untuk setiap kelompok bomber). Karena tugas beratnya itu, dia butuh masyarakat memberikan legalitas. Toh karya graffiti apabila dikerjakan secara legal dan dibina bisa memperindah penampilan kota. “Vandalisme sulit untuk distop 100 persen. Itu sudah dari sejarahnya,” kata Idur. (*/ing/radar-malang)











sumber : https://indonesianic.wordpress.com/2008/06/30/komunitas-graffiti-jalanan-penggagas-malang-urban-street-trouble/

CARA MEREBUS MIE INSTAN :v

Cara Memasak Mie Instan Yang Benar - Mie instan merupakan salah satu makanan yang paling digemari di dunia, termasuk di indonesia. Mie instan mempunyai beraneka ragam rasa yang mengoyang lidah karena kenikmatannya, terlebih lagi jika disajikan dalam kondisi hangat. Mie instan diperkenalkan di indonesia pada tahun 1968, dan dua tahun setelahnya diluncurkan merk mie instan pertama di indonesia yaitu indomie. Permintaan masyarakat akan mie instan sangat banyak, sehingga semakin banyak pula perusahaan-perusahaan produsen mie instan, dan yang paling mendominasi adalah PT. Indofood Sukese Makmur.
Nah, jika anda adalah penggemar mie instan maka anda wajib mengetahui bahwa mie instan tidak dapat menggantikan kebutuhan karbohidrat dalam tubuh anda, meskipun mie instan mengandung karbohidrat. Yang perlu anda ketahui juga adalah dalam setiap helai mie instan tersebut dilapisi zat lilin, yaitu zat yang membuat mie tidak lengket satu sama lain. Zat lilin adalah termasuk zat yang sulit dicerna oleh tubuh, karena tubuh membutuhkan waktu 3 hari untuk mencerna zat lilin tersebut. 
Cara Memasak Mie Instan Yang Benar
Untuk itu jika anda gemar makan mie instan, anda sebaiknya membatasi konsumsi mie instan paling cepat 3 hari sekali agar kandungan mie instan dalam tubuh yang anda konsumsi sebelumnya sudah hilang. Karena jika anda mengkonsumsi mie instan dengan jarak waktu yang singkat, maka anda sangat berpotensi terkena penyakit kanker karena penumpukan zat lilin dalam tubuh. Zat lilin juga rendah serat sehingga bisa membuat anda susah buang air besar. 
Bagi anda yang ingin menghindari risiko terkena penyakit karena mie instan, kami akan memberikan informasi tentang bagaimana memasak mie instan dengan benar agar anda terhindar dari berbagai penyakit. 
1. Mie goreng
Cara memasak mie instan goreng adalah sebagai berikut :
a. Rebus mie dengan air yang telah mendidih.
b. Setelah sudah cukup mengembang, tiriskan mie untuk beberapa menit.
c. Setelah ditiriskan, bilaslah mie tersebut dengan air panas yang baru (bukan air panas sisa memasak mie).
d. Campurkan dengan bumbu-bumbunya.
e. Selamat menikmati mie goreng kesukaan anda.
2. Mie rebus
Cara memasak mie instan rebus adalah sebagai berikut :
a. Rebus mie dengan air yang telah mendidih.
b. Setelah sudah cukup matang, tiriskan mie untuk beberapa menit dan buanglah air bekas rebusan mie.
c. Setelah ditiriskan, tuangkan air panas yang baru sebagai kuahnya.
d. Masukkan bumbu-bumbu yang telah tersedia.
e. Selamat menikmati mie rebus kesukaan anda.
Nah, itulah cara memasak mie instan yang benar. Ingat, jika anda tidak memasak mie instan dengan benar maka akan membahayakan kesehatan anda. Luangkanlah waktu untuk melakukan cara-cara di atas agar anda terhindar dari zat-zat berbahaya. 
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat bagi anda dan terima kasih telah membaca artikel ini. Simak terus Constiti untuk mendapatkan berbagai informasi menarik dan bermanfaat.
SUMBER :http://www.constiti.com/2013/05/cara-memasak-mie-instan-yang-benar.html